Apasih penyakit mental itu…. ? Apa penyebabnya….. ? Bagaimana itu bisa terjadi….. ? Pertanyaan-pertanyaan itu yang ada di dalam hati seseorang ketika dia belum mengenal apa itu penyakit mental.
Dalam kehidupan sehari-hari yang dijalani seseorang banyak hal yang akan dialaminya, kesenangan / kegembiraan dan kesedihan, kemudahan dan kesukaran, keberhasilan dan kegagalan dan lain-lain akan silih berganti dialaminya.
Tuntutan hidup yang makin tinggi, sulitnya mencari pekerjaan, beban pekerjaan yang berat dan lain-lain masalah yang ada menyebabkan seseorang menjadi depresi, merasa tertekan, takut dan gelisah yang lama kelamaan akan menyebabkan timbulnya gangguan penyakit mental pada diri orang tersebut. Kalau penyakit mental ini bertambah parah akan menyebabkan si pesien sudah tidak menyadari akan diri dan pencipta-Nya, makan sekenanya, lebih banyak melamun, ngomong sendiri, mandi semaunya bahkan ada yang tidak mandi sama sekali
Di dalam jurus Prana Sakti ada 3 hal yang diolah dan diproses dalam satu kesatuan gerak yang saling terkait, sinergis dan tidak dapat dipisahkan yaitu Olah Raga/Fisik, Olah Nafas dan Olah Jiwa/Rohani.
Dalam olah Fisik/Raga di Prana Sakti si pasien diharuskan bergerak mengikuti jurus-jurus yang ada di Prana Sakti mulai dari 1 sd 10, banyak sekali manfaat yang diperoleh dari pasien bila melakukan jurus-jurus Prana Sakti dengan baik dan benar diantaranya, Otot menjadi kencang dan kekuatan bertambah, lebih tahan terhadap stres baik fisik maupun psikologis dan ini sangat membantu sekali bagi pasien penyakit mental, mampu mengendalikan emosi, dapat tidur lebih nyenyak dengan pengendoran otot yang lebih sempurna, percaya diri dan merasa gembira.
Olah Nafas dalam Prana Sakti adalah proses pengolahan nafas dengan mengambil O2 sebanyak-banyaknya melalui hidung menyimpannya dibawah pusar dan mengeluarkan nya kembali melalui hidung. Oksigen yang masuk diikat oleh haemoglobin dalam darah saat berada di alveolus, disela-sela alveolus terdapat pembuluh darah kapiler dan diantara keduanya terdapat membran seperti saringan yang menyebabkan oksigen dari udara dalam alveolus sebagian diserap oleh haemoglobin dalam pembuluh darah kapiler sementara karbondioksida dalam darah “ pindah “ ke udara dalam alveolus sehingga terjadi pertukaran barter antara karbondioksida dan oksigen di dalam alveolus. Lancarnya proses pertukaran antara O2 dan CO2 membuat proses metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga fungsi sel-sel saraf otak dapat berfungsi dengan baik. Proses olah nafas ini dapat meningkatkan kesadaran akan diri bagi si pasien penyakit mental dengan kata lain kesadaran akal sehatnya akan cepat mengalami kesembuhan
Olah Jiwa / Rohani
Proses kesembuhan jasmani harus diserta dengan proses kesembuhan rohaninya, orang yang mengalami gangguan mental mempunyai jiwa yang kosong dia tidak mempunyai keteguhan dan pegangan yang jelas karena dia tidak mengenal siapa tuhannya. Pernyataan ulama populer mengatakan man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu “ barang siapa tahu akan dirinya, maka ia tahu akan Tuhannya “, didalam Prana Sakti si pasien dibangkitkan kembali kesadaran dan ingatannya akan Keesaan Allah melalui jurus dan syikir "laa ilaaha illallaah". dengan menempatkannya pada sumber kehidupan manusia yaitu melalui nafas. Dengan mengolah jiwa membuat kegalauan, kesedihan, keresahan dan kegelisahan menjadi hilang lalu timbullah rasa ketenangan dan ketentraman serta kedamaian "Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram". (QS. Ar Rad : 28) dengan mengolah jiwa kita melalui jurus-jurus yang ada di Prana Sakti disertai nafas dan syikir "laa ilaaha illallaah". kita dilatih untuk selalu ingat kepada Allah kapanpun dan dimanapun penghayatan dzikir ini sesuai dengan firman Allah "Yakni orang-orang yang berdzikir kepada Allah dengan berdiri, duduk dan berbaring dan bertafakkur tentang penciptaan langit dan bumi." (QS. Ali Imran: 191), itulah sebabnya banyak anggota baru Prana Sakti yang jika berlatih dengan benar dan bersungguh-sungguh begitu dia masuk dan menyelesaikan jurusnya kasarannya 1 sd 10 dan telah ditutup kalau meninggalkan sholat rasanya ada sesuatu yang kurang pada dirinya dia merasa berdosa karena melalaikan kewajibannya kepada Allah SWT. Dzikir merupakan terapi psikoreligius yang dapat membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme yang paling penting selain obat dan tindakan medis.
Dzikir adalah mengingat Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya.Secara umum dzikrullah adalah perbuatan mengingat Allah dan keagungannya dalam bentuk yang meliputi hampir semua ibadah, perbuatan baik, berdoa, membaca Al Quran, mematuhi orang tua, menolong teman yang dalam kesusahan dan menghindarkan diri dari kejahatan dan perbuatan dzalim. Dalam arti khusus dzikrullah adalah menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya dengan memenuhi tatatertib, metode, rukun dan syarat sesuai yang diperintah oleh Allah dan rosulnya salah satunya seperti yang ada dalam Prana Sakti .
Dzikir kepada Allah bukan hanya semata-mata mengucapkan Asma Allah didalam lisan atau di dalam pikiran dan hati. Akan tetapi dzikir kepada Allah adalah ingat kepada Asma, Dzat, Sifat dan Af'al-Nya. Kemudian memasrahkan kepada-Nya hidup dan mati, sehingga tidak ada lagi rasa khawatir, takut maupun gentar dalam menghadapi segala macam mara bahaya dan cobaan. Berserah diri menjadi kata kunci dalam memasuki pengalaman untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Berserah diri tidak mungkin bila kita masih memiliki ego tentang diri kita masing-masing
Dzikir "laa ilaaha illallaah" dirangkai dengan jurus dalam Prana Sakti dan nafas serta doa dapat dijadikan psikoterapi untuk pengobatan keguncangan jiwa, kecemasan dan gangguan mental. Dzikir dan doa adalah metode kesehatan mental. Dengan berdzikir dan berdoa orang akan merasa dekat dengan Allah SWT dan berada dalam perlindungan dan penjagaannya. Dengan demikian akan timbul rasa percaya diri, teguh, tenang, tenteram dan bahagia
Di dalam Prana Sakti pasien gangguan mental dibangkitkan kesadaran akan keberadaan dirinya terhadap Allah SWT, pembangkitan kesadaran akan diri, dikatakan oleh para ulama kerohanian sebagai ajang mujahadah untuk menemukan kesejatian, dan dengan kesejatian itu pula manusia akan mencapai hakikat “diri” serta terbukanya kebenaran adanya Allah secara hakiki, yakni ma’rifatullah.
Manusia hanya bisa berusaha tapi Allah SWT jualah yang menentukan segala-galanya jadi kita tidak boleh sombong dan dengki, Prana Sakti tidak bisa menciptakan penyakit dan tidak pula bisa menyembuhkannya kalau tidak ada izin dan ridho-Nya, namun berdasarkan pengalaman yang ada ( 33 tahun usia PS ) rata-rata pasien penyakit mental yang ada di Prana Sakti dapat disembuhkan
Sekian penjelasannya semoga bermanfaat bagi kita semua Amin……………………….
Yogyakarta, 16 Januari 2009
Prana Sakti Pusat
Fansuri Perbatasari
View product details