Thursday, January 22, 2009

PENYEMBUHAN SAKIT MENTAL CARA PRANA SAKTI

Apasih penyakit mental itu…. ? Apa penyebabnya….. ? Bagaimana itu bisa terjadi….. ? Pertanyaan-pertanyaan itu yang ada di dalam hati seseorang ketika dia belum mengenal apa itu penyakit mental.

Dalam kehidupan sehari-hari yang dijalani seseorang banyak hal yang akan dialaminya, kesenangan / kegembiraan dan kesedihan, kemudahan dan kesukaran, keberhasilan dan kegagalan dan lain-lain akan silih berganti dialaminya.

Tuntutan hidup yang makin tinggi, sulitnya mencari pekerjaan, beban pekerjaan yang berat dan lain-lain masalah yang ada menyebabkan seseorang menjadi depresi, merasa tertekan, takut dan gelisah yang lama kelamaan akan menyebabkan timbulnya gangguan penyakit mental pada diri orang tersebut. Kalau penyakit mental ini bertambah parah akan menyebabkan si pesien sudah tidak menyadari akan diri dan pencipta-Nya, makan sekenanya, lebih banyak melamun, ngomong sendiri, mandi semaunya bahkan ada yang tidak mandi sama sekali

Di dalam jurus Prana Sakti ada 3 hal yang diolah dan diproses dalam satu kesatuan gerak yang saling terkait, sinergis dan tidak dapat dipisahkan yaitu Olah Raga/Fisik, Olah Nafas dan Olah Jiwa/Rohani.

Dalam olah Fisik/Raga di Prana Sakti si pasien diharuskan bergerak mengikuti jurus-jurus yang ada di Prana Sakti mulai dari 1 sd 10, banyak sekali manfaat yang diperoleh dari pasien bila melakukan jurus-jurus Prana Sakti dengan baik dan benar diantaranya, Otot menjadi kencang dan kekuatan bertambah, lebih tahan terhadap stres baik fisik maupun psikologis dan ini sangat membantu sekali bagi pasien penyakit mental, mampu mengendalikan emosi, dapat tidur lebih nyenyak dengan pengendoran otot yang lebih sempurna, percaya diri dan merasa gembira.

Olah Nafas dalam Prana Sakti adalah proses pengolahan nafas dengan mengambil O2 sebanyak-banyaknya melalui hidung menyimpannya dibawah pusar dan mengeluarkan nya kembali melalui hidung. Oksigen yang masuk diikat oleh haemoglobin dalam darah saat berada di alveolus, disela-sela alveolus terdapat pembuluh darah kapiler dan diantara keduanya terdapat membran seperti saringan yang menyebabkan oksigen dari udara dalam alveolus sebagian diserap oleh haemoglobin dalam pembuluh darah kapiler sementara karbondioksida dalam darah “ pindah “ ke udara dalam alveolus sehingga terjadi pertukaran barter antara karbondioksida dan oksigen di dalam alveolus. Lancarnya proses pertukaran antara O2 dan CO2 membuat proses metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga fungsi sel-sel saraf otak dapat berfungsi dengan baik. Proses olah nafas ini dapat meningkatkan kesadaran akan diri bagi si pasien penyakit mental dengan kata lain kesadaran akal sehatnya akan cepat mengalami kesembuhan

Olah Jiwa / Rohani
Proses kesembuhan jasmani harus diserta dengan proses kesembuhan rohaninya, orang yang mengalami gangguan mental mempunyai jiwa yang kosong dia tidak mempunyai keteguhan dan pegangan yang jelas karena dia tidak mengenal siapa tuhannya. Pernyataan ulama populer mengatakan man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu “ barang siapa tahu akan dirinya, maka ia tahu akan Tuhannya “, didalam Prana Sakti si pasien dibangkitkan kembali kesadaran dan ingatannya akan Keesaan Allah melalui jurus dan syikir "laa ilaaha illallaah". dengan menempatkannya pada sumber kehidupan manusia yaitu melalui nafas. Dengan mengolah jiwa membuat kegalauan, kesedihan, keresahan dan kegelisahan menjadi hilang lalu timbullah rasa ketenangan dan ketentraman serta kedamaian "Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram". (QS. Ar Rad : 28) dengan mengolah jiwa kita melalui jurus-jurus yang ada di Prana Sakti disertai nafas dan syikir "laa ilaaha illallaah". kita dilatih untuk selalu ingat kepada Allah kapanpun dan dimanapun penghayatan dzikir ini sesuai dengan firman Allah "Yakni orang-orang yang berdzikir kepada Allah dengan berdiri, duduk dan berbaring dan bertafakkur tentang penciptaan langit dan bumi." (QS. Ali Imran: 191), itulah sebabnya banyak anggota baru Prana Sakti yang jika berlatih dengan benar dan bersungguh-sungguh begitu dia masuk dan menyelesaikan jurusnya kasarannya 1 sd 10 dan telah ditutup kalau meninggalkan sholat rasanya ada sesuatu yang kurang pada dirinya dia merasa berdosa karena melalaikan kewajibannya kepada Allah SWT. Dzikir merupakan terapi psikoreligius yang dapat membangkitkan rasa percaya diri dan optimisme yang paling penting selain obat dan tindakan medis.

Dzikir adalah mengingat Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya.Secara umum dzikrullah adalah perbuatan mengingat Allah dan keagungannya dalam bentuk yang meliputi hampir semua ibadah, perbuatan baik, berdoa, membaca Al Quran, mematuhi orang tua, menolong teman yang dalam kesusahan dan menghindarkan diri dari kejahatan dan perbuatan dzalim. Dalam arti khusus dzikrullah adalah menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya dengan memenuhi tatatertib, metode, rukun dan syarat sesuai yang diperintah oleh Allah dan rosulnya salah satunya seperti yang ada dalam Prana Sakti .

Dzikir kepada Allah bukan hanya semata-mata mengucapkan Asma Allah didalam lisan atau di dalam pikiran dan hati. Akan tetapi dzikir kepada Allah adalah ingat kepada Asma, Dzat, Sifat dan Af'al-Nya. Kemudian memasrahkan kepada-Nya hidup dan mati, sehingga tidak ada lagi rasa khawatir, takut maupun gentar dalam menghadapi segala macam mara bahaya dan cobaan. Berserah diri menjadi kata kunci dalam memasuki pengalaman untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Berserah diri tidak mungkin bila kita masih memiliki ego tentang diri kita masing-masing
Dzikir "laa ilaaha illallaah" dirangkai dengan jurus dalam Prana Sakti dan nafas serta doa dapat dijadikan psikoterapi untuk pengobatan keguncangan jiwa, kecemasan dan gangguan mental. Dzikir dan doa adalah metode kesehatan mental. Dengan berdzikir dan berdoa orang akan merasa dekat dengan Allah SWT dan berada dalam perlindungan dan penjagaannya. Dengan demikian akan timbul rasa percaya diri, teguh, tenang, tenteram dan bahagia

Di dalam Prana Sakti pasien gangguan mental dibangkitkan kesadaran akan keberadaan dirinya terhadap Allah SWT, pembangkitan kesadaran akan diri, dikatakan oleh para ulama kerohanian sebagai ajang mujahadah untuk menemukan kesejatian, dan dengan kesejatian itu pula manusia akan mencapai hakikat “diri” serta terbukanya kebenaran adanya Allah secara hakiki, yakni ma’rifatullah.

Manusia hanya bisa berusaha tapi Allah SWT jualah yang menentukan segala-galanya jadi kita tidak boleh sombong dan dengki, Prana Sakti tidak bisa menciptakan penyakit dan tidak pula bisa menyembuhkannya kalau tidak ada izin dan ridho-Nya, namun berdasarkan pengalaman yang ada ( 33 tahun usia PS ) rata-rata pasien penyakit mental yang ada di Prana Sakti dapat disembuhkan

Sekian penjelasannya semoga bermanfaat bagi kita semua Amin……………………….

Yogyakarta, 16 Januari 2009

Prana Sakti Pusat
Fansuri Perbatasari
View product details

4 comments:

METODE DZIKIR LAILAHAILLAWAH said...

Yth. Pembina PRANA SAKTI INDONESIA

ASSALAMU'ALAIKUM.

1. Dari sisi manfaat, dari methodologi seni beladiri pernafasan memang banyak bukti manfaatnya yang dirasakan oleh pengikut maupun pasiennya. Namun dari sisi methodologi dasar AL-QUR'AN perlu klarifikasi dan pembahasan agar pas tidak menyimpang dari Al-Qur'an, sebab methode PRANA SAKTI INDONESIA perlu klarifikasi:

a. Berdasarkan Surat 7=Al-A'roof ,ayat 180, khususnya untuk dzikirnya( artinya : Allah mempunyai asmaa'ul husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa'ul husna itu dan TINGGALKANLAH ORANG ORANG YANG MENYIMPANG DARI KEBENARAN DALAM (MENYEBUT) NAMA NAMA-NYA. nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan' yang perlu dibahas disini adalah dalam penyebutan LHA....( yang panjang seharusnya pendek karena kharokatnya pendek) jelas masuk kategori menyimpang metode penyebutannya........

b. Pada saat menyebut .....LHA.....( sambil membayangkan jurus = saat ngobati, dsb. ) maka yang perlu dibahas adalah menengok Surat 4 = An-Nisaa' , ayat 116 s/d 119....karena membayangkan jurus sewktu dzikir termasuk mempersekutukan ALLAH dan jurus termasuk angan angan kosong......

c. Pada saat menyebut LAILAHAAAAAAAAAAAAAAA......., lalu terasa ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh /mengelilingi/mengerumuni tubuh, yang jadi pertanyaan " sesuatu itu apa ???????? " hal ini perlu ditengok Surat 72 = Al- Jin , ayat 19 ( artinya Dan bahwasanya tatkala hamba ALLAH ( Muhammad) berdiri menyembah-NYA (mengerjakan iba dat ) hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya Dan pada saat kita menyebut ILLALLAAAAAAAH .......... maka ada sesuatu yang keluar dari tubuh kita. Pertanyaannya apa sesuatu itu kok sepertinya terlempar keluar apakah tenaga dalam atau ........?????

d. Sudah banyak contoh orang orang yang mempraktekkan metode pernafasan dan dzikir ini yang terkena surat Al-A.raf ayat 180 itu ........nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan .

2.DAN MASIH BANYAK LAGI YANG KITA BAHAS, BILA KITA BERTATAP MUKA.maka mohon waktu kapan kita dapat bertatap muka..........

ASSALAMU'ALAIKUM

METODE DZIKIR LAILAHAILLAWAH said...

Yth. Pembina PRANA SAKTI INDONESIA

ASSALAMU'ALAIKUM.

1. Dari sisi manfaat, dari methodologi seni beladiri pernafasan memang banyak bukti manfaatnya yang dirasakan oleh pengikut maupun pasiennya. Namun dari sisi methodologi dasar AL-QUR'AN perlu klarifikasi dan pembahasan , agar pas tidak menyimpang dari tuntunan AL-QUR'AN, sebab :

a. Berdasarkan Surat 7=Al-A'roof ,ayat 180, khususnya untuk dzikirnya( artinya : Allah mempunyai asmaa'ul husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa'ul husna itu dan TINGGALKANLAH ORANG ORANG YANG MENYIMPANG DARI KEBENARAN DALAM (MENYEBUT) NAMA NAMA-NYA. nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan' yang perlu dibahas disini adalah dalam penyebutan LHA....( yang panjang seharusnya pendek karena kharokatnya pendek) jelas masuk kategori menyimpang........

b. Pada saat menyebut .....LHA.....( sambil membayangkan jurus = saat ngobati, dsb. ) maka yang perlu dibahas adalah menengok Surat 4 = An-Nisaa' , ayat 116 s/d 119. ....membayangkan jurus pada saat berdzikir adalah termasuk mempersekutukan, dan jurus termasuk angan angabn yang kosong ..........

c. Pada saat menyebut LAILAHA......., lalu terasa ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh /mengelilingi/mengerumuni tubuh, yang jadi pertanyaan " sesuatu itu apa ???????? " hal ini perlu ditengok Surat 72 = Al- Jin , ayat 19 ( artinya Dan bahwasanya tatkala hamba ALLAH ( Muhammad) berdiri menyembah-NYA (mengerjakan ibadat ) hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya Dan pada saat kita menyebut ILLALLAAAAAAAH .......... maka ada sesuatu yang keluar dari tubuh kita. Pertanyaannya apa sesuatu itu kok sepertinya terlempar keluar apakah tenaga dalam atau ........?????

d. Sudah banyak contoh orang orang yang mempraktekkan metode pernafasan dan dzikir ini yang terkena surat Al-A.raf ayat 180 itu ........nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan .

2.DAN MASIH BANYAK LAGI YANG KITA BAHAS, BILA KITA BERTATAP MUKA.

ASSALAMU'ALAIKUM

Unknown said...

Assalamu’alaikum
Segala Puji bagi Allah, pencipta alam semesta dengan segala isi yang ada di dalamnya. Salam dan salawat bagi Nabi junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya baik dahulu, sekarang dan yang akan datang.
Terima kasih Saudaraku yang telah memberikan respon, masukan dan klarifikasinya dan kami yakin ini semua didasari dari hati saudaraku yang ikhlas, jujur dan tidak dibuat-buat dalam melakukan klarifikasi ini walaupun dari coment yang disampaikan ke kami Saudaraku tidak memberikan identitas yang jelas.
Baiklah Saudaraku untuk klarifikasinya akan kami jelaskan sebagai berikut :
a. Surat Al-A’RAAF ayat 180 yang artinya ” Hanya milik Allah asma-ul husna maka bermohonlah Kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan ”. Dalam Al-quran dan terjemahan yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan ”....dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya....” adalah bahwa janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asma-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asma-ul husna untuk nama-nama selain Allah. Kembali ke pokok masalah yang saudaraku klarifikasikan dalam hal penyebutan ”Laa.....” bukan ”LHA....” seperti yang Saudaraku ( sampaikan di comentnya ) dalam ilmu tajwid dijelaskan bahwa jika didepan huruh lam ada alif tanpa sukun maka pembacaannya harus ”panjang” bukan ”pendek” jadi metode zikir yang ada di Prana Sakti tidak menyimpang dari Al-quran. Perlu saudaraku juga lihat surat Al-BAQARAH ayat 255 di latinnya tertulis laa...., yang artinya dibaca panjang bukan pendek, juga pada Surat Kursi, dan surat-surat lainnya.
b. Surat An-Nissa ayat 116 sd 119 yang artinya ”116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan ( sesuatu ) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan ( sesuatu ) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.117. Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala dan dengan menyembah berhala itu mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, 118. yang dila’nati Allah dan syaitan itu mengatakan ” Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan 119. dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak lalu mereka benar-benar memotongnya dan akan aku suruh mereka merobah ciptaan Allah lalu benar-benar mereka merubahnya”. Barang siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.”
Saudaraku...., Allah tidak bisa kita samakan dengan segala sesuatu lihat surat Al-Ikhlas yang artinya ” Katakanlah:”Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tidak beranak dan tiada pula di peranakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” begitu juga halnya dengan Allah dan jurus dalam Prana Sakti, dalam praktek penggunaan jurus di Prana Sakti pusat konsentrasi jurus terletak pada pikiran dan pusat dari a,b,c dan d terletak di dalam kalbu/hati, kita tidak bisa mengetahui sampai dimanakah batas dari pikiran dan a,b,c dan d tersebut berada karena Allah Maha segalanya Dia Maha tidak terbatas sehingga Allah tidak sama dengan jurus yang ada dalam Prana Sakti
c. Ketika kita berzikir kepada Allah, ada sesuatu yang masuk ke dalam tubuh, mengelilingi / mengerumuni tubuh, bergetar ataupun ada yang keluar dari tubuh. Mengapa ini terjadi ? Sungguh Maha Besar Allah yang telah menjadikan manusia sebagai mahluk yang sempurna hanya manusianya saja yang tidak menyadarinya, sebenarnya potensi ini sudah disediakan oleh Allah di dalam fisik maupun rohani kita, hanya saja hal ini sering dihambat oleh kata-kata Bid’ah dan khurafat, yang menyebabkan orang Islam takut mendalami tafakur atau berzikir dengan baik dan meneliti dampak kejiwaan seperti yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti barat ( fisikiawan David Bohm dan Michael Green dari City University of New York ), fenoma kejadian seperti diatas dapat terjadi pada orang yang mampu mengkonsentrasikan pikirannya kepada satu obyek dengan baik dalam hal ini di Prana Sakti adalah Allah SWT , karena ketika seseorang berada pada posisi konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan banyaknya daya listrik yang dihasilkan yang memenuhi pusat otak manusia, daya listrik yang terbentuk tersebut tidak mampu disalurkan dengan baik keseluruh jaringan syaraf yang akan menimbulkan adanya sesuatu yang masuk, gerakan-gerakan sensasional yang tidak beraturan ataupun adanya sesuatu yang terlempar keluar dari tubuh. Semua itu terjadi secara alami tidak bisa dikatakan berasal dari Jin atau Syaitan dan ini adalah fitrah yang dapat dirasakan oleh setiap manusia. Dalam kitab tafsir karangan Prof. Mohammad Ali Ash Shabuni mengenai surat Az Zumar, 39 ayat : 22-23 yang artinya ” 22).Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerim agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya sama dengan orang yang membatu hatinya ? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah, mereka itu dalam kesesatan yang nyata. 23).Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-quran yang serupa ( mutu ayat-ayatnya ) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah SWT, itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk.” Ayat diatas memberikan ulasan bahwa Allah akan membuka hati orang yang berzikir, lalu memberikan Nur Ilahi sebagai petunjuknya.
Sadaraku...,tanpa mengurangi rasa hormat kami, apa yang saudara tanyakan itu hanya masih berupa kulitnya saja, ibarat buah durian baru kulitnya saja yang saudara ketahui belum yang ada didalamnya dengan rasa yang begitu nikmat. Didalam diri setiap manusia pasti ada pikiran dan hati, apakah saudara tahu batas-batasnya? Di Prana Sakti itu semua dipelajari.

Sekian dulu penjelasan kami Saudaraku, jika sekiranya masih belum memuaskan silakan datang ke sekretariat kami jalan Serangan Yogyakarta dan mohon Saudaraku dapat memberikan identitasnya yang jelas.
Assalamu’alaikum
Prana Sakti Indonesia

andy lbs said...

WAHAI DIRIKU :
Jika timbul harapan mu , ketamakan menundukan mu ,
Jika ketamakan semakin berkobar, kekikiran mempengaruhimu
Jika telah dikuasai oleh keputus asaan , penyesalan mengikutimu
Jika ditimpa kemarahan , semakin besar amarah menguasaimu
Jika sedang puas , lupa menyertaimu
Jika dilanda ketakutan , kekhawatiran melandamu
Jika sedang kelapangan , bangkitlah kesombonganmu
Jika mendapat kekayaan , timbulah kesewenanganmu
Jika ditimpa kefakiran , kesusahan menenggelamkanmu
Jika lapar menguat , kelemahan merusakmu
Jika terlampau kenyang , akal dan pkiran melemahkanmu
Itu semuanya tidak akan terjadi pada orang yang dalam hatinya telah
terukir kalimat ”LAA ILAAHA ILLALLAH”

WAHAI DIRIKU YANG MALANG
Bersihkanlah hatimu dengan ” LAA ILAAHA ILLALLAH”
Sinari hatimu dengan ” LAA ILAAHA ILLALLAH”
Hidupkanlah selalu hatimu dengan ” LAA ILAAHA ILLALLAH”
Sehingga selalu terukirlah kalimat ” LAA ILAAHA ILLALLAH”
Cahaya “LAA ILAAHA ILLALLAH” inilah yang akan menerangi “matamu” ,
menerangi ”mulutmu” , menerangi ” lidahmu ” , menerangi “perilakumu” ,
menerangi “seluruh anggotamu tubuhmu” .
Mudah mudah an hati kamu bisa kembali kepada ”ALLAH ”. Amin